Sejarah SEM
SEM adalah sebuah teknik pemodelan statistik yang sangat umum dan digunakan secara luas diberbagai lingkup ilmu pengetahuan. SEM dapat dilihat sebagai sebuah kombinasi dari analisis faktor (confirmatory factor analysis), dan regresi atau analisa alur (path analysis).
Pokok bahasan dalam SEM adalah konstruk teoritis yang digambarkan oleh faktor-faktor laten. Hubungan diantara konstruk teoritis tersebut digambarkan oleh regresi atau koefisien alur diantara berbagai faktor. SEM menunjukkan sebuah struktur bagi berbagai kovarian diantara variabel-variabel yang diobservasi, yang juga sering disebut dengan nama lain pemodelan struktur kovarian.
Namun demikian model tersebut dapat diperluas untuk memasukan rata-rata dari variabel yang diobservasi atau faktor dalam model. Banyak dari peneliti seringkali menyatakan pemodelan struktur kovarian sebagai model LISREL, yang mana penyebutan seperti di atas kurang tepat. Karena Lisrel merupakan kepanjangan dari LInear Structural RELationship yang juga merupakan salah satu program yang umum digunakan para peneliti untuk analisis SEM. Penggunaan nama Lisrel ini diberikan oleh Joreskog, sehubungan dengan program statistik untuk analisis SEM yang dikembangkan oleh Joreskog dengan nama yang sama (J.J. Hox dan T.M. Bechger, 2004).
Saat ini SEM tidak lagi hanya linear dan kemungkinan perluasan SEM akan melebihi program lisrel aslinya. SEM menyediakan kerangka kerja yang memenuhi dan sangat umum bagi analisa statistik yang mana termasuk didalamnya beberapa prosedur multivariat tradisional, sebagai contoh misalnya analisa faktor, analisa regresi, analisa diskriminan dan korelasi kanonikal sebagai kasus khusus.
SEM seringkali digambarkan oleh sebuah gambar diagram alur. Model ini didasarkan atas sistem persamaan linear yang pertama kali dikembangkan oleh Sewall Wright seorang ahli genetika tahun 1921 dalam studinya phylogenetic (Stoelting, 1992; Golob, 2001). Analisa alur ini kemudian diadopsi oleh ilmu-ilmu sosial sepanjang tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an.
Para ahli sosiologi khususnya menemukan potensi analisa alur yang berhubungan dengan korelasi parsial. Analisa alur ini kemudian digantikan oleh SEM yang dikembangkan oleh Jöreskog (1970, 1973), Keesling (1972) dan Wiley (1973) yang dalam tulisan Bentler (1980) disebut sebagai JKW model. Model Jöreskog-Keesling-Wiley (JKW model) ini kemudian dianggap sebagai model SEM modern, yang kemudian populer dengan nama LISREL (Linear Structural Relationships) sebagai suatu program yang dikembangkan oleh Jöreskog (1970), Jöreskog, Gruvaeus dan van Thillo (1970), serta Jöreskog dan Sörbom (1979) seperti yang telah disinggung di depan.
Dalam model statistik, biasanya SEM ditampilkan dalam sebuah set persamaan matrik. Pada awal 1970-an ketika software LISREL untuk pertama kali diperkenalkan dalam penelitian, software ini membutuhkan penyesuaian untuk menyesuaikan model dalam hal matrik-matrik tersebut. Jadi para peneliti harus menyeleksi penggambaran matrik dari diagram alur, dan melengkapi software sebuah seri dari matrik untuk berbagai set parameter, seperti halnya faktor loading dan koefisien regresi. Pengembangan software terbaru memungkinkan peneliti untuk menentukan model langsung melalui diagram alur, seperti software yang dikembangkan oleh James L. Arbuckle (1995) yang dikenal dengan nama AMOS (Analysis of Moment Structures) (RumahStatistik).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar